Kamis, 16 September 2010

Tiada habisnya syair untukmu...

Duhai cinta, dengan mudahnya engkau menggelayut di relung hati...
tiada hentinya engkau mengintai untuk merangkul
menunggu hati yang lemah terlalai
Pun jika ia kuat, engkau membujuknya dengan angan...
angan indah yang melenakan

Cukuplah engkau melembutkannya
Cukuplah engkau meninggalkan tangis haru untuknya
Cukuplah engkau menyadarkannya akan indahnya kedekatan dengan Rabbnya

Kumohon pergilah...
Jika di awal engkau melemahkannya namun ia kemudian menjadi kuat
maka kini jangan renggut kekuatan itu darinya

biarkan ia dengan kesuciannya
kedatanganmu hanya akan membuat hati yang lemah itu tersiksa...
tidaklah engkau membawa bahagia untuknya

Tidaklah engkau dicerca atau dibenci
bahkan engkau dikagumi
namun engkau datang pada sudut kelalaian
di mana engkau dihiasi oleh yang pandai membuat indah hal buruk

Datanglah kembali nanti
datanglah dari arah keimanan
maka sungguh engkau takkan ditolak
engkau kan ditanam dan disuburkan

Ya Allah...
ambillah aku dalam iman
aku ingin kembali padaMu dengan husnul khatimah
beri sedikit waktu untukku...
membenahi jiwa dan ragaku....
setidaknya untuk keluar dari kemaksiatan
dan menjalankan ketaatan pada-Mu
meski harus dengan peluh, tangis, dan sakit
aku akan meninggalkan semua ini
demi kembalinya jiwaku dengan kondisi yang baik.....

Cukuplah tekad itu membuatmu pergi duhai makhluk yang indah
Cukuplah tekad itu melapangkan jiwa yang sempit
Cukuplah tekad itu menopang hati yang lemah.......

Baca Selengkapnya>>>

Senin, 24 Mei 2010

Kontras

Lemahnya hati kadang membuat sangat ingin berlari dari semua ini
Betapa kontrasnya

Lihatlah kumpulan orang di majelis ilmu mendengarkan dan mencatat ilmu yang disampaikan oleh ustadz
Kumpulan orang di majelis ilmu yang sibuk mengingat Alloh
Ada yang menghafal Al Qur'an saat menunggu pembahasan dimulai
Ada yang menyusui anaknya, ummahat yang penuh kasih sayang
Ada yang bersalaman sambil merekahkan senyum indah menunjukkan ukhuwah yang kuat di antara mereka
Lihatlah para penuntut ilmu ini
Sungguh pengetahuan mereka membuat iri
Ingin mengejar ketertinggalan ini
Kemarin kudengar kata ustadz, "siapa yang akan menyolatkan jenazahmu kelak?"
Pertanyaan yang menusuk-nusuk jiwa

Lalu lihatlah kesibukan di kantor
Kesibukan mengelola utang piutang
Kesibukan mengelola "bunga"
Kesibukan menagih
Kesibukan mencari dana untuk diutangkan
Kesibukan mengelola laporan kepada atasan tentang kondisi perusahaan yang butuh utang
lagi dan lagi
setiap hari
44 jam sepekan

Hati yang lemah ini kadang tidak sanggup
Menghadapi kehidupan yang kontras
Rasanya seperti dibayang-bayangi kemunafikan setiap detiknya

Setiap saat pertanyaan muncul di benak
Sanggupkah menjalani semua ini hingga akhir?
Sanggupkan kaki ini, tangan ini, hati ini bertahan dan tetap mengaplikasikan :"bertakwalah semampumu"
Sungguh jurang itu terbuka sangat lebar
Entah sampai kapan mampu kupersempit atau berusaha menjauhinya

Ya Alloh...
Akankah aku termasuk yang mendapat naungan kelak
Ataukah termasuk yang tenggelam

Ya Alloh.... Ya Rabb Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat
Akhir yang bahagia itu...
Kumohon berikan untukku....
Husnul khatimah..
Husnul khatimah..
Husnul khatimah..

Baca Selengkapnya>>>

Kamis, 20 Mei 2010

Doa untuk Kesedihan yang Mendalam


لاَ إِلَهَ إَلاَّ اللهُ العَظِيْمُ الْحَلِيْمُ , لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ , لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ


“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Agung dan Maha Lembut, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan ‘Arasy yang agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi dan Tuhan ‘Arasy yang mulia“.

(HR. Bukhari: 7/154 dan Muslim: 4/2092)

sumber: http://muslim.or.id/soal-jawab/soal-59-bersandar-kepada-allah-kesempurnaan-tauhid.html

Baca Selengkapnya>>>

Jumat, 14 Mei 2010

Dream

Blog walking menyenangkan juga. Yang paling penting adalah manfaat yang kuperoleh sungguh besar. Mendapat teman-teman akhowat baru yang baik dan ilmu yang bermanfaat dari mereka. Masing-masing orang diberi cobaan. Mereka terlihat tetap tegar dengan cobaan yang mereka lalui. Mereka nampak anggun dengan ilmu yang mereka miliki. Mereka tampak mulia dengan pilihan hidup mereka. Betapa ingin menjadi seperti mereka.
Melihat para ummu yang mengabdikan diri di rumah, mengurus suami dan anak-anak. Bagi orang kebanyakan itu mungkin terlihat tidak berarti. 'Hanya' seorang ibu rumah tangga. Tetapi orang-orang tidak tahu bahwa para ibu rumah tangga itu memiliki anak-anak cemerlang. Ibu rumah tangga itu sedang berjalan semakin dekat dengan surga yang mereka impikan.
Aku ingin mencari jalan menuju ke sana. Menjadi istri sholihah hingga akhir hayat. Pertanyaan di hati sering muncul, mampukah aku? Aku hanya mampu berdoa, Ya Rabb... mudahkanlah jalanku meraih mimpi itu. Lihatlah betapa banyak orang yang mengejar mimpi dunianya dengan sekuat tenaga, pantang menyerah meski gagal berkali-kali. Lalu pada akhirnya mereka berhasil. Maka untuk meraih mimpi akhirat, aku harusnya berusaha jauh lebih baik dari itu. Semoga Alloh meridhoi dan memudahkan jalan itu.

Baca Selengkapnya>>>

Rabu, 12 Mei 2010

Teman yang Baik

Beberapa hari yang lalu mendapat email dari seorang teman... hmm.. sungguh email yang melegakan dan membuat semangat.
Karena sangat bermanfaat buatku, jadi di posting aja. Mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain juga.
Sungguh teman yang baik memang tak akan membuat kita rugi.
Rasulullah saw bersabda,

“Perumpamaan teman yang soleh dan teman yang buruk adalah ibarat penjual minyak wangi dan peniup tungku. Penjual minyak wangi bisa memberimu tanpa kita harus membeli, atau (paling tidak) engkau akan mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan peniup tungku bisa membakar pakaianmu atau engkau akan mencium bau busuk darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam email tersebut mendapat nasehat yang sangat bermanfaat untukku...
Jazakillah ya ukhtifillah....
Berikut isi emailnya:

"Assalamu'alaikum
Apa kabar Dik Suci? Baik-baik saja khan? Semoga memang demikian kabar anti.
Saya sempat membaca sebuah pertanyaan dalam sebuah majalah: Seorang Bapak ingin keluar dari tempat pekerjaannya yang haram. Namun dia tidak bisa karena bila keluar dia harus mengganti biaya beasiswa yang dulu dia dapatkan kepada instansi pemberi bea siswa dan ia tidak punya uang untuk menggantinya. Kemudian ia minta saran: bagaimana dengan uang gaji yang ia belanjakan? Bagaimana nasibnya bekerja di instansi tersebut?
Lalu ustadz menjawab (Abu Umar Basyier): intinya, karena kondisinya yang terikat tersebut maka tidak pa-pa untuk sementara dia bekerja di tempat itu dan membelanjakan gaji yang diterimanya sambil terus memohon kepada Allah supaya diberikan jalan keluar terbaik. "Bertaqwalah semampumu"..
Ustadz juga menyarankan supaya Bapak itu tetap semangat dalam bekerja dan justru diminta menunjukkan kinerja yang bagus di kantornya, bukan malah loyo dan tak bersemangat. Semoga dengan akhlaqnya yang amanah terhadap tugasnya tersebut, Allah memudahkan jalan keluar untuknya.
Begitu saja masukan dari saya, semoga bisa membantu memecahkan masalah anti.
Tetap semangat yaaaa...keep smile^^
Yakinlah Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya yang senantiasa berusaha untuk taat kepada-Nya.
Barokallahu fiik."

Baca Selengkapnya>>>

Jumat, 07 Mei 2010

Jilbabku

Dulu
Aku melihat mereka dengan tersenyum kagum
Aku melihat mereka dan merasa tentram
Aku melihat mereka dengan selusup harap di hati untuk menjadi seperti mereka
Aku melihat mereka dengan rasa minder dan tak percaya diri
Aku melihat mereka seolah mereka itu sudah dekat namun tak bisa kugapai
Aku melihat mereka dan ingin meraihnya dengan tanganku namun hanya bayangnya yang mampu kugenggam
Aku melihat mereka dan membuatku merasa seperti berada di persimpangan jalan untuk mengikuti mereka atau mengikuti sesuatu yang lain dengan keindahan fana-nya
Aku melihat mereka dengan rasa tak berdaya akibat beban lalai yang terlanjur menggantungiku

Kini
Aku tersenyum haru demi melihat diriku di cermin
Aku bahagia ketika kakiku akhirnya melangkah mengikuti mereka
Aku merasa aman dengan untaiannya yang melindungiku
Aku menjadi tentram saat menyentuhnya dengan tanganku
Aku tercegah dari keindahan fana ketika melihat lambaiannya
Aku terjaga dengan hati yang tunduk dan merindu
Aku merasa dekat dengan hatiku yang suci
Aku merindu untuk hal yang abadi
Aku tak lagi menangkap bayang-bayang, namun meraih sebuah kenyataan
Aku tak lagi di persimpangan, melainkan melangkah ke arah yang mereka tuju
Aku tinggalkan keindahan yang menggoda itu dengan rasa bahagia

Alhamdulillah... setelah sekian lama berjalan terseok, kadang terjatuh ke dalam jurang yang dalam.... kini aku bisa melangkah dengan lebih baik. Tak kupungkiri kerikil tajam, jurang yang dalam, sisa-sisa luka jatuh yang menggoda, semuanya masih terus mengintaiku di setiap langkah kakiku. Namun semua akan kujalani, dengan hati-hati, dengan tetap fokus pada tujuanku di ujung sana, pada cahaya yang terang-benderang yang membuat hatiku tak sabar ingin segera sampai di sana.
Tak kupungkiri hati ini lemah dan rapuh, berbeda dengan hati mereka yang kuat. Namun, sandaran hatiku pasti tak akan goyah. Sandaran hatiku adalah Yang Maha Kuat. Kuserahkan penjagaannya agar hati ini tak hancur dengan sia-sia. Penopang jiwa yang lemah dan mudah lelah. Sungguh aku tiada berdaya dan hanya Alloh sub'hanahu wata'ala yang Maha Kuat. Jagalah hamba Ya.. Rabb......

Baca Selengkapnya>>>

Rabu, 28 April 2010

Hati Yang Lemah

Ada kala hati terasa sesak
Ada kala hati merasa rindu
Ada kala hati terasa gelisah
Ada kala hati merasa sangat lemah

Adalah hati yang lemah dengan berbagai rasa di dalamnya

Namun satu yang membuatnya mampu bertahan
yakni berserah diri pada Sang Penguasa hati itu
mencoba meraih cinta tiada tara dengan segenap kepasrahan
menikmati khalwat bersama-Nya

Tersingkaplah tabir hati yang menghalangi cahaya
Terhapuslah kabut gelap dan dingin yang menyelimuti

Selusup kehangatan menjalar dengan segera
Bersumber dari hati, menyeruak di setiap denyutnya
Mengalir ke setiap hilir jiwa dan raga


Lihatlah semuanya begitu indah
Lihatlah atap langit biru cerah berlukis awan putih bersih
Rasakanlah lembutnya rerumputan hijau sebagai alasmu
Rasakanlah rindang pohon tempat berteduh

Itulah di sana
Lukisan awan yang indah yang menggambarkan hatimu
Lukisan awan yang terlihat berbeda di matamu, matanya, mata mereka
Indah..... indah.....
Lihatlah penciptaan sempurna
Itulah bukti dari Yang Maha Sempurna

Itulah hatimu
Penuh kebahagiaan karena-Nya
Hati lemahmu yang mendapat kekuatan dengan bertopang dan bersandar pada-Nya
Itulah hatimu sayang..........

Baca Selengkapnya>>>